NOTA TASAWUF
Perbezaan Antara Ihsan dan Yaqin
1. Definisi Ihsan
Ihsan ialah maqam tertinggi dalam agama, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah ﷺ dalam Hadis Jibril:
“Ihsan ialah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
— Hadis Sahih Muslim
Maksud:
Ihsan adalah kehadiran hati sepenuhnya di hadapan Allah, penglihatan batin (mushahadah), dan kesedaran bahawa Allah sentiasa melihat hamba.
Elemen Ihsan
- Mushahadah: seolah-olah melihat Allah dengan mata hati.
- Muraqabah: merasa dilihat Allah pada setiap saat.
- Akhlak tertinggi: ihsan melahirkan adab, kelembutan, kasih sayang, amanah, kejujuran.
2. Definisi Yaqin
Yaqin ialah keyakinan sempurna tanpa keraguan terhadap Allah, janji-Nya, ketetapan-Nya, dan kebenaran agama.
Ulama membahagikannya kepada tiga:
- ‘Ilm al-Yaqin — yakin berdasarkan ilmu/pengetahuan.
- ‘Ayn al-Yaqin — yakin berdasarkan penyaksian (hati melihat hakikat).
- Haqq al-Yaqin — yakin berdasarkan pengalaman langsung (merasa kebenaran).
Dalil:
- “Dan jadilah kamu dari kalangan orang-orang yang yakin.” (Al-Hijr: 99) -
- وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِين٩٩. - Dan sembahlah Tuhanmu, sehingga datang kepadamu (perkara yang tetap) yakin. - https://quran.com/15/99
- “Dan sesungguhnya ia adalah haq al-yaqin (Al-Waqi‘ah: 95)
- إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ حَقُّ ٱلْيَقِينِ ٩٥ - Sesungguhnya (segala yang disebutkan) itu adalah kebenaran yang diyakini.
Perbezaan Utama Antara Ihsan dan Yaqin
1. Dari sudut kedudukan maqam
- Ihsan adalah maqam paling tinggi dalam agama – kemuncak Islam + Iman.
- Yaqin adalah maqam hati yang menjadi jalan menuju ihsan.
Perbandingan:
- Yaqin → membina kepercayaan mutlak.
- Ihsan → hidup dalam penyaksian dan kesedaran.
2. Dari sudut pengalaman hati
Yaqin
- Menghilangkan keraguan.
- Menghasilkan keteguhan, tawakkal, ketenangan, keberanian.
- Menguatkan amal.
Ikhsan
- Menghasilkan kehadiran hati di hadapan Allah.
- Menjadikan ibadah penuh khusyuk.
- Melahirkan akhlak paling luhur.
3. Dari sudut hubungannya dengan tanda-tanda Allah
Yaqin
Orang yang mencapai yakin dapat menyaksikan kebenaran janji Allah melalui tanda-tanda (ayat):
- Ayat Qur’aniyyah (wahyu)
- Ayat Kauniyyah (ciptaan)
- Ayat Nafsiyyah (hati dan diri)
Ihsan
Orang yang mencapai ihsan sudah melihat Allah dengan mata hati, bukan hanya melihat tanda-tanda-Nya.
4. Dari sudut pembentukan akhlak
Yaqin melahirkan:
- Sabar
- Tawakkal
- Syukur
- Zuhd
- Khauf dan Raja’
(Seperti dalam Diwan Shaykh Ibn al-Habib: tawbah → zuhd → khawf → raja’ → shukr → sabr → tawakkul → ridha → mahabbah.)
Ihsan melahirkan:
- Adab tertinggi
- Kasih sayang
- Kesungguhan dalam ibadah
- Kejujuran dan amanah
- Akhlak Rasulullah ﷺ
5. Dari perspektif ulama Tasawuf
Imam al-Ghazali
- Ihsan adalah mushahadah – penyaksian terhadap Allah.
- Yaqin adalah nur (cahaya) dalam hati yang menghilangkan keraguan.
Shaykh Abdalqadir as-Sufi
- Yaqin adalah perjalanan melintasi maqamat sehingga hati mantap.
- Ihsan adalah kembalinya insan kepada kehadiran Allah pada setiap saat — “to be in the moment of Allah”.
Shaykh Muhammad Ibn al-Habib
- Yaqin adalah susunan maqam seperti yang disebut dalam Diwan — menuju mahabbah.
- Ihsan adalah uns (keintiman), mahabbah, dan syuhud – kemuncak perjalanan murid.
6. Dalil-dalil al-Qur’an yang membezakan Yaqin dan Ihsan
Ayat tentang Yaqin
- “Dan jadilah kamu dari kalangan orang-orang yang yakin.” (Al-Hijr: 99)
- “Sekali-kali tidak! Jika kamu mengetahui dengan ‘ilm al-yaqin.” (At-Takathur: 5)
- “Sesungguhnya ini adalah haqq al-yaqin.” (Al-Waqi’ah: 95)
Ayat tentang Ihsan
- “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil dan berbuat ihsan.” (An-Nahl: 90)
- “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang muhsin.” (Al-Ankabut: 69)
7. Hadis Nabi ﷺ tentang Yaqin dan Ihsan
Hadis Ihsan
Hadis Jibril (Muslim):
- “Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya…”
Hadis Yaqin
- “Mintalah kepada Allah al-yaqin dan al-‘afiyah.” — (Tirmidhi)
- Doa Nabi ﷺ:
“Ya Allah, kurniakan kepada kami keyakinan yang benar.”
Kesimpulan Perbezaan Teras
MAQĀM-MAQĀM AL-YAKIN
1. PENGENALAN RINGKAS
Maqam-maqam al-Yaqin ialah tangga perjalanan kerohanian yang disusun oleh para awliya’, khususnya dalam ajaran Darqawiyyah–Shadhiliyyah–Habibiyyah. Shaykh Muhammad Ibn al-Habib رحمه الله merumuskan sembilan maqam utama dalam Diwan beliau yang menjadi jalan naiknya seorang salik dari Islam → Iman → Ihsan → Yaqin.
Setiap maqam adalah amal hati, mempunyai asas yang kukuh daripada al-Qur’an dan Sunnah.
2. TEKS DIWAN (RINGKAS)
و هاك مقامات اليقين فبادرن
بتوبة زهد ثم خوف بوازع
رجاء و شكر ثم صبر توكل
كذاك الرضى و الحب للكل جامع
3. MAQAM 1 — TAWBAH
A. Definisi
Kembali sepenuhnya kepada Allah dengan penyesalan, meninggalkan dosa, dan berazam untuk tidak mengulanginya.
B. Dalil al-Qur’an
- “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.”
— At-Tahrim 66:8 - “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat.”
— Al-Baqarah 2:222
C. Dalil Hadis
- “Setiap anak Adam melakukan dosa, dan sebaik-baik yang berdosa ialah yang bertaubat.”
— Tirmidhi - “Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada seorang yang menemui kembali untanya yang hilang di padang pasir.”
— Bukhari & Muslim
D. Ulama Tasawuf
Shaykh al-Darqawi:
“Taubat ialah kembali dari diri kepada Allah.”
4. MAQAM 2 — ZUHD
A. Definisi
Tidak menggantungkan hati kepada dunia walaupun dunia berada di tangan.
B. Dalil al-Qur’an
- “Supaya kamu tidak bersedih kerana apa yang terlepas daripada kamu dan tidak terlalu gembira dengan apa yang dikurniakan kepada kamu.”
— Al-Hadid 57:23 - “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
— Ali ‘Imran 3:185
C. Dalil Hadis
- “Zuhudlah terhadap dunia, nescaya Allah akan mencintaimu.”
— Ibn Majah - Rasulullah SAW tidur di atas tikar kasar hingga berbekas. Baginda bersabda:
“Apakah urusanku dengan dunia? Aku hanyalah seperti seorang musafir yang berteduh sebentar di bawah pokok.”
— Ahmad & Tirmidhi
5. MAQAM 3 — KHAWF (TAKUT ILAHI)
A. Definisi
Takut yang melahirkan kesedaran terhadap kebesaran Allah.
B. Dalil al-Qur’an
- “Dan berilah peringatan, kerana sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang takut.”
— Adz-Dzariyat 51:55 - “Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah ulama.”
— Fatir 35:28
C. Dalil Hadis
- Nabi SAW bersabda:
“Aku adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kamu semua.”
— Bukhari - “Jika kamu mengetahui apa yang aku tahu, nescaya kamu akan sedikit ketawa dan banyak menangis.”
— Bukhari & Muslim
6. MAQAM 4 — RAJA’ (HARAPAN)
A. Definisi
Harapan penuh kepada rahmat Allah.
B. Dalil al-Qur’an
- “Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah.”
— Az-Zumar 39:53 - “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”
— Al-A‘raf 7:56
C. Dalil Hadis
- “Aku (Allah) menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku.”
— Bukhari & Muslim - “Tidak seorang pun masuk syurga kerana amalnya, tetapi dengan rahmat Allah.”
— Bukhari
7. MAQAM 5 — SHUKR (KESYUKURAN)
A. Definisi
Menyaksikan Allah sebagai Pemberi nikmat dan menggunakan nikmat untuk taat.
B. Dalil al-Qur’an
- “Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambah.”
— Ibrahim 14:7 - “Sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”
— Saba’ 34:13
C. Dalil Hadis
- Rasulullah SAW bersolat hingga bengkak kakinya. Aisyah bertanya:
“Bukankah engkau telah diampuni?”
Baginda menjawab:
“Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?”
— Bukhari & Muslim
8. MAQAM 6 — SABR (KESABARAN)
A. Definisi
Tenang menerima ketentuan tanpa rungutan.
B. Dalil al-Qur’an
- “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
— Al-Baqarah 2:153 - “Dan bersabarlah; sesungguhnya Allah tidak mensia-siakan pahala orang yang berbuat baik.”
— Hud 11:115
C. Dalil Hadis
- “Sabar itu pada pukulan pertama (detik ujian).”
— Bukhari & Muslim - Nabi SAW bersabda:
“Sabar itu cahaya.”
— Muslim
9. MAQAM 7 — TAWAKKUL (BERSERAH)
A. Definisi
Menyerahkan urusan kepada Allah setelah berusaha.
B. Dalil al-Qur’an
- “Dan siapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah cukup baginya.”
— At-Talaq 65:3 - “Kemudian apabila kamu telah berazam, bertawakallah kepada Allah.”
— Ali ‘Imran 3:159
C. Dalil Hadis
- Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kamu bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, Dia akan memberi rezeki seperti burung — keluar pagi dalam keadaan lapar, pulang petang dalam keadaan kenyang.”
— Tirmidhi - Umar r.a. berkata:
“Aku mendengar Rasulullah bersabda: Jika kamu tahu bagaimana Allah menguruskan urusan kamu, nescaya hatimu akan luluh kerana yakin.”
— Riwayat sahih maknawi dalam syarah al-Qutb
10. MAQAM 8 — RIDHA’ (KEREDAAN)
A. Definisi
Menyetujui sepenuhnya apa yang Allah tetapkan.
B. Dalil al-Qur’an
- “Allah reda terhadap mereka dan mereka reda terhadap Allah.”
— Al-Bayyinah 98:8 - “Boleh jadi kamu benci sesuatu padahal ia baik untuk kamu.”
— Al-Baqarah 2:216
C. Dalil Hadis
- Rasulullah SAW bersabda:
“Dia merasai kemanisan iman, yang reda Allah sebagai Tuhannya.”
— Muslim - Nabi SAW bersabda kepada Ibn Abbas:
“Ketahuilah, jika seluruh manusia berkumpul untuk memberi manfaat kepadamu, mereka tidak mampu kecuali sesuatu yang telah Allah tetapkan.”
— Tirmidhi
11. MAQAM 9 — HUBB (CINTA ILAHI)
A. Definisi
Kecintaan yang mendalam dan ikhlas kepada Allah melebihi segala-galanya.
B. Dalil al-Qur’an
- “Dan orang yang beriman itu sangat cinta kepada Allah.”
— Al-Baqarah 2:165 - “Dia mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya.”
- AlMaidah (5:54)
- يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍۢ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَـٰفِرِينَ يُجَـٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍۢ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ ٥٤
- Wahai orang-orang yang beriman! Sesiapa di antara kamu berpaling tadah dari ugamanya (jadi murtad), maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Ia kasihkan mereka dan mereka juga kasihkan Dia; mereka pula bersifat lemah-lembut terhadap orang-orang yang beriman dan berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir, mereka berjuang dengan bersungguh-sungguh pada jalan Allah, dan mereka tidak takut kepada celaan orang yang mencela. Yang demikian itu adalah limpah kurnia Allah yang diberikanNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya; kerana Allah Maha Luas limpah kurniaNya, lagi Meliputi PengetahuanNya. https://quran.com/5/54
C. Dalil Hadis
- “Seseorang tidak beriman sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selainnya.”
— Bukhari & Muslim - “Tiga perkara yang jika ada padanya, dia merasai kemanisan iman… (antaranya) bahawa Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada yang lain.”
— Bukhari
D. Maqam al-Uns
Cinta yang mendalam melahirkan uns — keakraban rohani yang menjadi tanda sahabat-sahabat Allah.
Shaykh Ibn al-Habib:
“Cinta mereka adalah kemabukan dengan keindahan-Nya.”
12. PENUTUP: HASIL GABUNGAN SEMUA MAQAM
Apabila semua maqam ini menyatu dalam diri:
- Hati bersih (tawbah & zuhud)
- Hati terjaga (khawf & raja’)
- Hati tenang (syukur, sabr & tawakkul)
- Hati damai (ridha’)
- Hati hidup (hubb)
Akhirnya seseorang mencapai Yaqin — keyakinan hakiki, penyaksian batin, dan kehadiran hati bersama Allah.
Ini adalah warisan rohani para Nabi, Siddiqin, Syuhada’ dan solihin.

No comments:
Post a Comment